Depok, 28 April 2019 – Hunian Terintegrasi Transportasi yang digadang-gadang Perum Perumnas yang bekerjasama dengan PT KAI, salah satunya berlokasi di stasiun Pondok Cina Depok dikebut progres pembangunan fisiknya. Saat ini proyek Hunian Terintegrasi Transportasi yang bernama Mahata Margonda progres pembangunannya sudah mencapai 30% dan diproyeksikan selesai pada semenster 1 2020, papar Anna Kunti selaku Direktur Pemasaran Perum Perumnas. Nantinya akan terdapat 2 tower dengan jumlah hunian yang dibangun adalah 898. Bauran hunian tower 1 sebanyak 436 unit dan tower 2 sebanyak 462 unit, lanjut nya.
Tipe unit hunian yang disediakan pun beragam seperti tipe Studio, 1 Bedroom, dan 2 Bedroom. Rencananya, serah terima unit kepada konsumen akan dilakukan pada 2021.
Kami sangat serius dalam mengawal proyek ini, papar Anna. Selain merupakan konsep baru yang diusung di Indonesia khususnya di kota Depok, ini akan mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia untuk semakin praktis. Konsep hunian ini akan memudahkan mobilisasi masyarakat dalam beraktifitas. Terlebih pembangunan ini akan dilengkapi dengan area retail dan fasilitas umum yang semuanya terintegrasi dalam satu kawasan, sehingga penghuni dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari karena ada ruang sosialisasi bagi para penghuni. Lain dari itu, biaya transportasi dan kemacetan perkotaan semakin berkurang, serta penataan ruang kota pun semakin efisien.
Sebagai
wujud keseriusan kami lainnya dalam membangun hunian terintegrasi transportasi Commuter Line Stasiun Pondok Cina yaitu dengan meluncurkannya Tower Galioleo sebagai
tower kedua Mahata Margonda. Antusias
masyarakat yang cukup
tinggi, memacu kami
untuk meluncurkan tower
kedua Mahata Margonda ini,”papar Anna Kunti.
Proyek yang bersinergi dengan PT KAI ini tidak hanya menempel langsung dengan stasiun, tetapi akan terkoneksi langsung dengan Universitas Indonesia melalui skybridge. Selain terintegrasi dengan transportasi KRL di Stasiun, pengembangan hunian dengan konsep terintegrasi ini juga akan dilengkapi area retail juga sarana lainnya dalam satu lokasi untuk menunjang aktivitas penghuni nantinya. Tidak hanya itu, lokasinya pun berdekatan dengan beberapa universitas disekitarnya.
“Kami juga tetap pada misi kami dalam penyediaan rumah terjangkau di setiap proyek kami, tidak terkecuali di proyek Mahata Margonda ini yang dislotkan sekitar 20 hingga 30 persen”, ujar Anna.
Mahata Margonda akan menjadi landmark terbaru di Depok nanti khususnya di Jalan Margonda Raya, karena selain memiliki lokasi yang sangat strategis dekat dengan gerbang tol Margonda yang akan segera dibuka dan terkoneksi langsung dengan tol Cijago nanti. Kedepannya, diharapkan dengan sinergi BUMN dalam rangka penyediaan rumah pada konsep hunian terintegrasi ini lebih merata dapat diterapkan di seluruh Indonesia. Sehingga tidak hanya penurunan angka backlog perumahan dapat teratasi, namun peningkatan kapasitas rumah terjangkau dengan kualitas yang baik semakin meningkat dan rencana pemerintah pada program Satu Juta Rumah dapat terealisasi dengan cepat.